Tanaman
Nyamplung.
Sebagai tanaman obat, nyamplung jarang digunakan. Ia justru lebih dikenal
karena kayunya sangat awet sebagai bahan pembuat perahu. Sementara itu biji
nyamplung bisa dijadikan sumber energi alternatif (biodiesel).
Manfaat Nyamplung Bagi Kesehatan :
- mengobati penyakit wasir,
- mata meradang,
- fertigo,
- migren dan
- nyeri tulang.
Nyamplung juga cocok untuk tanaman peneduh. Nyamplung
(Calophyllum inophyllum) adalah tumbuhan yang tersebar mulai dari Afrika Timur,
India, Filipina, Malaysia, sampai Indonesia. Di filipina, nyamplung disebut
bitaog (bahasa Tagalog). Di kota Manila, pohon itu ditanam sebagai peneduh di
taman kota, serta di sepanjang pantai. Nyamplung yang jarang dipelihara itu,
biasanya tumbuh hampir di sepanjang pantai dan mengelompok.
Bunganya Harum
Tumbuhan nyamplung merupakan pohon berbatang besar dengan tinggi mencapai 20 m dan besar batang 1,5 m. Kayu nyamplung kuat dan tahan terendam air laut. Itulah sebabnya kayu ini banyak dimanfaatkan untuk bahan pembuat perahu. Batangnya sangat pendek dengan percabangan rendah mendekati tanah. Daunnya hijau mengkilap dengan tulang daun yang membelah tegas. Bentuk daun oval dengan panjang 9 – 18 cm. Pohon nyamplung bertajuk rimbun dan rapat hingga cocok untuk tanaman peneduh.
Bunga nyamplung yang muncul dari tangkai sepanjang 5 – 10 cm itu, bergerombol 4 kuntum. Warnanya putih dengan diameter 2 – 2,5 cm. Bunga yang harum baunya itu di Filipina digunakan sebagai penghias rambut wanita.
Buahnya bundar dengan sebuah “mancung” kecil, berwarna hijau terusi sewaktu masih di pohon, tetapi berangsur-angsur kuning atau berwarna seperti kayu bila sudah luruh. Daging buahnya yang tipis bisa dimakan setelah diasinkan. Jika sudah kering, daging buah nyamplung mudah mengelupas.
Di dalam buah terdapat biji yang bundar dengan sebuah “mancung”. Biji itu terdiri dari kulit biji yang rapuh, dan di dalamnya terdapat sebuah inti berisi minyak berwarna kuning.
Kandungan dan Khasiatnya:
Tumbuhan nyamplung merupakan pohon berbatang besar dengan tinggi mencapai 20 m dan besar batang 1,5 m. Kayu nyamplung kuat dan tahan terendam air laut. Itulah sebabnya kayu ini banyak dimanfaatkan untuk bahan pembuat perahu. Batangnya sangat pendek dengan percabangan rendah mendekati tanah. Daunnya hijau mengkilap dengan tulang daun yang membelah tegas. Bentuk daun oval dengan panjang 9 – 18 cm. Pohon nyamplung bertajuk rimbun dan rapat hingga cocok untuk tanaman peneduh.
Bunga nyamplung yang muncul dari tangkai sepanjang 5 – 10 cm itu, bergerombol 4 kuntum. Warnanya putih dengan diameter 2 – 2,5 cm. Bunga yang harum baunya itu di Filipina digunakan sebagai penghias rambut wanita.
Buahnya bundar dengan sebuah “mancung” kecil, berwarna hijau terusi sewaktu masih di pohon, tetapi berangsur-angsur kuning atau berwarna seperti kayu bila sudah luruh. Daging buahnya yang tipis bisa dimakan setelah diasinkan. Jika sudah kering, daging buah nyamplung mudah mengelupas.
Di dalam buah terdapat biji yang bundar dengan sebuah “mancung”. Biji itu terdiri dari kulit biji yang rapuh, dan di dalamnya terdapat sebuah inti berisi minyak berwarna kuning.
Kandungan dan Khasiatnya:
Meskipun jarang digunakan, seluruh bagian pohon nyamplung dapat
dimanfaatkan sebagai obat. Daunnya mengandung hydrocyanic acid dan saponin yang
bersifat pengelat, sehingga efektif mengobati wasir:
Cara pemakaiannya, daun yang segar
diremas-remas sampai keluar cairannya. Cairan itu dibasuhkan pada dubur.
“Karena ada sifat mengelat, maka wasir itu akan menciut,” Pengobatan dilakukan 2
-3 kali sehari sampai wasir sembuh.
*Di Kamboja, daun
nyamplung yang sudah kering dibakar, kemudian asapnya yang diisap bisa
menghilangkan penyakit fertigo (pusing) dan migraen (sakit
kepala sebelah). Sedangkan kepulauan Fiji, daun nyamplung
yang direndam semalam akan berwarna kebiru-biruan dan berkhasiat menyejukkan.
Air rendaman itu dipakai untuk mencuci mata yang meradang.
*Dalam inti biji nyamplung terdapat minyak yang
mengandung senyawa lakton kalofilolida dan asam kalofilat.
Asam kalifoliat itu sendiri berada di dalam minyak nyamplung yang belum
dimurnikan. “Minyak nyamplung yang belum dimurnikan bersifat racun, jadi saya
anjurkan untuk tidak digunakan sebagai obat dalam (diminum)
Menurut K. Heyne dalam
buku “Tumbuhan Berguna Indonesia, inti biji yang segar mengandung kadar minyak
55 %, sedangkan dalam keadaan benar-benar kering kandungan minyaknya 70 ,5 %.
*Minyak nyamplung dapat menghilangkan rasa sakit,
sehingga digunakan untuk mengobati sakit rematik.
“Caranya, dioleskan pada daerah yang sakit. Senyawa kalofilolida hanya
terdapat pada pohon nyamplung yang tumbuh di Indonesia dan India. Sedangkan
yang tumbuh di Cina tidak mengandung senyawa kalofilolida. Demikian pula yang
berasal dari Tahiti. Tetapi nyamplung dari Tahiti mengandung isomer dan
kalofilolida. Konon isomer itu dapat membunuh mikrobakteri tuberkulosis.
Di samping mengandung
minyak, inti biji nyamplung juga mengandung damar. Ketika biji dihancurkan,
damar itu keluar bersama dengan minyak. Damar ini mengandung tacamahin,
asam tacawahol, bummi, resin, minyak terbang, dan sedikit zat pahit.
Semoga bermanfaat. Salam.
Semoga bermanfaat. Salam.
Jahewono Madiun
No comments:
Post a Comment